1. LETAK SUNGSANG. Bayi pertama melintang atau sungsang sementara bayi kedua memanjang. Posisi ini disebut sebagai posisi 69 (terjadi posisi saling mengunci/interlocking). Interlocking ini dimungkinkan karena pada kehamilan kembar umumnya janin tidak terlalu besar. Sedangkan cairan ketuban lebih banyak dari biasanya. Akibatnya, sering terjadi perubahan posisi janin.
Bila anak pertama letaknya membujur, maka persalinan dilakukan seperti biasa. Lain halnya bila bayi kedua berposisi sungsang, maka ketubannya harus dipecahkan. Bayi dibantu kelahiran lewat bokong. Kakinya perlu ditarik keluar.
2. PROLAPS TALI PUSAR. Mungkin terjadi prolaps tali pusat yaitu risiko karena bayi kecil.
3. PLASENTA PREVIA. Terjadi plasenta previa, atau plasenta yang menutupi jalan lahir.
4. SALING MELILIT. Pada kembar monoamniotik, dapat terjadi saling melilit/kusut pada tali pusat janin. Lilitan dapat melilit/terkait dengan ekstremitasnya sendiri atau saudaranya, atau dengan tali pusat saudaranya.
5. PERDARAHAN. Perdarahan sesudah melahirkan dapat terjadi dalam 24 jam pertama atau sekunder sesudah itu. Normalnya tidak lebih dari 500 cc. Penyebabnya antara lain terlepasnya sebagian plasenta dari rahim, perlukaan jalan rahim, atonia uteri (tak adanya kontraksi rahim), dan kelainan proses pembekuan darah.
Sumber: http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=130
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BISA jadi Anda memiliki pandangan lain? Silakan Anda tulis