SELAMAT DAN SUKSES

Atas nama seluruh KOMUNITAS WEBSITE MYTWINS-CARE :

MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS KELAHIRAN KEMBAR

Badrika-Wisesa

RS Pondok Indah

Senin 9/1/2012, pkl 07.06 WIB







KELUARGA KEMBAR BARU

KELUARGA KEMBAR BARU
Oneng dan Dony memiliki putra kembar Badrika-Wisesa

Kamis, 10 Desember 2009

BERBAGI PLASENA, KEMBAR SULIT BERTAHAN



KEMATIAN salah satu janin di usia kehamilan muda umumnya tak dirasakan ibu sampai pada pemeriksaan USG berikutnya. Namun, tak demikian halnya jika kehamilan sudah memasuki minggu ke-24. Banyak ibu sudah dapat merasakan gerakan kedua janinnya secara terpisah atau mana janin yang sedang tidur. Jika terjadi perubahan nyata, janin yang satu aktif sementara lainnya tidak, tentu ibu dapat langsung menaruh kecurigaan dan segera menemui dokter atau bidan.

Banyak faktor yang menyebabkan kematian salah satu janin pada kehamilan kembar. Namun yang paling sering ditemukan, adalah dominasi salah satu janin terhadap janin saudaranya. Diduga, inilah proses seleksi alam di mana salah satu janin menjadi dominan dan "menyingkirkan" saudaranya.

Yang jelas, gugurnya salah satu janin pada kehamilan kembar lebih banyak terjadi pada kembar identik yang berbagi plasenta. Pasalnya, pada kehamilan kembar identik, plasenta menanggung beban yang lebih berat karena harus "memberi makan" dua janin sekaligus. Plasenta berfungsi menghantarkan nutrisi, darah, dan oksigen ke janin. Jika sumbernya hanya satu, bisa jadi si janin saling berebut hingga akhirnya salah satu harus mengalah dengan tidak berkembang lagi dan gugur atau meninggal.
Selain karena harus berbagi plasenta, salah satu janin bisa gugur atau meninggal jika mereka juga harus berbagi kantung cairan ketuban (amnion).

Sebenarnya, janin kembar identik dapat berkembang dengan baik di dalam rahim. Rahim sangatlah elastis, cukup untuk pertumbuhan normal dua janin, bahkan lebih, selama masing-masing memiliki kantung cairan ketuban sendiri yang melindungi mereka. Perkembangannya pun tidak akan bermasalah, bahkan mereka bisa tetap aman berbenturan kala aktif "bermain". Mereka tak akan saling menyakiti karena kantung dan cairan ketuban mereka berbeda.

Menjadi masalah jika si kembar hanya punya satu kantung cairan ketuban yang membuat mereka "saling berebut" di dalamnya. Siapa yang kuat, dialah yang bertahan. Tentang fenomena ini, apa boleh buat dokter pun tak bisa melakukan pencegahan karena merupakan seleksi alam.

Sumber: http://www.jambi-independent.co.id/home/modules.php?name=News&file=article&sid=3200

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BISA jadi Anda memiliki pandangan lain? Silakan Anda tulis