SELAMAT DAN SUKSES

Atas nama seluruh KOMUNITAS WEBSITE MYTWINS-CARE :

MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS KELAHIRAN KEMBAR

Badrika-Wisesa

RS Pondok Indah

Senin 9/1/2012, pkl 07.06 WIB







KELUARGA KEMBAR BARU

KELUARGA KEMBAR BARU
Oneng dan Dony memiliki putra kembar Badrika-Wisesa

Selasa, 09 Desember 2008

UMRI, TANAH SUBUR KEMBAR IDENTIK



DESA kecil di India itu memang tenang dan damai. Tanahnya pun subur karena diapit dua sungai besar, Gangga dan Yamuna. Tapi, bukan itu semua yang memikat sekumpulan orang asing mendatangi desa itu. Para penghuninyalah yang membuat kalangan ilmuwan dan juga media internasional berbondong-bondong ke sana.

Memasuki desa itu seperti masuk ke dalam sebuah setting pembuatan film fiksi ilmiah tentang manusia kloning. Warga Desa Mohammad Pur Umri, dekat distrik Allahabad di Negara Bagian Uttar Pradesh, memang banyak yang kembar. Rata-rata global, seorang wanita akan melahirkan bayi kembar identik dengan peluang satu banding 300. Tapi, satu dari 10 kelahiran di desa itu adalah kelahiran bayi kembar, kebanyakan kembar identik.

Di antara para pendatang itu adalah sebuah tim pakar DNA dari Pusat Biologi Molekuler dan Seluler di Hyderabad. Mereka sibuk mengumpulkan sampel darah dari para warga Umri yang dipandang sebagai "tambang emas genetik" oleh komunitas ilmiah.

"Dalam 10-15 tahun terakhir, jumlah kelahiran kembar telah meningkat secara signifikan," ujar Netaji, kepala desa setempat, yang sudah menetap lebih dari 70 tahun di Umri. "Bisa saja lebih banyak lagi kalau tidak ada angka kematian bayi yang juga cukup besar."

Bayi-bayi kembar identik berasal dari sebuah telur yang dibuahi, sedangkan kembar tidak identik berasal dari dua telur yang dibuahi secara simultan. Tapi, para ahli menjadi tidak yakin apakah fenomena bayi kembar sepenuhnya merupakan perkara peluang. Para pakar DNA berharap sampel darah dari warga Umri akan memberi petunjuk apakah memang terdapat basis genetik untuk kelahiran bayi-bayi kembar itu. Dan apakah perombakan ulang DNA semasa perkembangan embrionik memiliki peranan.

Satu teori yang berkembang saat ini tentang tingginya angka kelahiran bayi kembar adalah disebabkan perkawinan antarkerabat seperti yang banyak terjadi di desa-desa muslim. Namun, warga setempat membantah teori itu. Menurut mereka, frekuensi perkawinan di antara kerabat dekat (inbreeding) di Umri tidaklah terlalu besar. Mereka juga membandingkan dengan daerah muslim lainnya yang tidak memiliki fenomena kelahiran bayi-bayi kembar.

"Kami meyakini ini semua semata-mata sebagai anugerah dari Tuhan," kata Netaji. Lalu, dia menunjuk letak geografis desanya di antara dua sungai besar, Gangga dan Yamuna sehingga menjadi sangat subur. "Apakah itu tebu atau bayi kembar, tanah ini memang subur," kata Netaji. Alasan yang tampaknya sulit diterima para ilmuwan.

Bagaimanapun, warga meyakini kata-kata kepala desanya. "Fenomena ini sebagian karena anugerah Tuhan, sebagian lagi pemberian dari tanah desa kami," kata Abu Saad, pria 20 tahun, yang di antara tujuh saudaranya terdapat dua pasang saudara perempuan kembar.

Menurut para pakar, dua pasang saudara kembar identik seperti yang dimiliki Saad adalah termasuk kejadian yang sangat jarang terjadi.

Kembar yang paling dikenal di Umri adalah Guddu dan Munnu. Keduanya adalah kembar identik paling tua yang masih hidup di desa itu. Guddu menerangkan, isterinya sampai saat ini masih sering bingung membedakan antara dirinya dan kembarannya. Dia juga berkisah pernah kena getah dari perbuatan kriminal yang dilakukan saudara kembarnya gara-gara polisi tak bisa membedakan keduanya.

Persoalan juga muncul di madrasah-madrasah. Banyaknya anak kembar mewarnai setiap sekolah, dan seragam sekolah khas India semakin mempersulit tugas para guru untuk membedakan seorang siswa dengan kembarannya.

Bermil-mil jauhnya dari dusun berdebu itu, para ilmuwan di laboratorium-laboratorium akan mengarahkan lensa-lensa mikroskop mereka pada sampel darah warga Umri. Mereka mencoba mencocokkan struktur DNA, mencari sebuah jawaban atas satu dari sekian teka teki genetik masa kini. BBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BISA jadi Anda memiliki pandangan lain? Silakan Anda tulis