PERIODE TIDUR ISTERIKU

ADA yang menarik dari tingkah laku isteriku pasca ia melahirkan. Isteriku mudah sekali mengantuk. Ia suka mengantuk pada jam-jam tertentu, dan (biasanya) kutemukan suka tertidur di kursi. Sepertinya bukan tidur nyenyak, tetapi tertidur karena kelelahan.

SEBAGAI seorang ibu baru, masa-masa setelah melahirkan terasa begitu melelahkan.. Dari beberapa catatan yang saya baca, rata-rata mengingatkan ibu yang melahirkan kembar untuk “sempatkan beristirahat”. Senyatanya, ibu kembar pasca melahirkan memang tak pernah bisa beristirahat..

Jangan heran, karena ternyata ibu hamil sudah mulai "suka diusili" bayi yang sedang dikandungnya pada usia kehamilan 7 bulan. Ia bangun dan tidur seenak perutnya sendiri. Acapkali mengajak ibunya bermain pada saat ibunya mau sekejap memejamkan mata karena kelelahan seharian menggendong mereka berdua dalam perut yang mulai membuncit. Bahkan, ketika ibunya menyerah kalah, ia beralih mengajak ayahnya bermain-main, dan membiarkannya ibunya tertidur kelelahan sambil meringis menahan sakit.

Teorinya, bayi akan tidur selama 17-20 jam sehari. Namun anak-anakku memiliki periode tidur sendiri. Jam tidur yang tentu saja berbedda dengan jam tidur orang tuanya. Bisa ditebak, akhirnya jam malam pun perlu digelar. Kapan bapaknya tidur, kapan ibunya bergantian tidur.

Berada dalam dunia yang berbeda dibandingkan dengan suasana rahim sebelumnya, anak-anakku mudah sekali terjaga. Ia mudah bangun dan menangis. Tentu saja, tangisan satu bayi telah menimbulkan solidaritas sesame kembar, untuk kemudian menangis bersama-sama. Dalam 2 bulan pertama, setiap saat isteriku terjaga. Ia merasa setiap menit mendengar tangisannya. Baru saja berbaring dan memejamkan mata, bayi kembali menangis. “Isteriku sering uring-uringan!”.

Namun dalam 2 bulan berjalan periode tidur pun mulai tertebak. Sampai akhirnya 4 bulan pas melahirkan, ia menemukan dunianya yang sebenarnya. Tidur nyenyak tidak terganggu, terbangun saat kembarannya bangun dan menangis. bangun pada saat lapar, dan akhirnya tertidur kembali setelah melahap susu ibunya. Ia justru terbangun ketika ngompol, dan segera tertidur nyenyak kembali saat popoknya diganti dengan yang kering. Akhirnya aku menemukan siasatku: sebelum malam menjelang kuganti popok dengan "diapers", kusiapkan susu formula atau susu ASI sebelumnya, dan tepuk-tepuk dan usap-usap punggung ketika mau terbangun. Dampak positifnya, kembaranku pulas, nyenyak sampai pagi.
Foto: barinya.com