NALURI BERSARANG ISTERIKU

Catatan Harianku

KETIKA usia kandungan isteriku sudah mencapai trimester 3, atau sekitar minggu ke 32-34. Kudapatkan kebiasaan baru isteriku, suka berbenah benah. Baju dan popok bayi yang sudah dibeli sebelumnya dibuka dan dilipat lagi; isi lemari ditata lagi; ia merasa perlu memastikan semuanya sudah diseterika rapi; buku-buku soal kehamilan pun ikut tertata rapi; dan buku nama-nama bayi saya dapatkan sering dalam kondisi terbuka. Rumah semakin terasa rapi, semakin cling ibaratnya. Padahal isteriku tergolong alergi debu.

Tidak ada penjelasan dari istriku mengapa dia berbenah. Namun kebiasaan ini menjadi terasa aneh. Aku berpikir, mungkin ini pengisian waktu mengatasi kejenuhan selama kehamilan yang terasa sangat lama. Apalagi isteriku tipe orang yang tidak bisa diam. Atau bisa jadi sebagai pelampiasan rasa bosan ketika sudah mulai cuti kantor. Itu pun cuti yang dipaksakan dokter kantor isteriku, yang kasihan melihatnya kelelahan menggendong kembar dalam perut. Apalagi sempat bedrest di RS dua minggu untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah morningsickness berkepanjangan.

Namun ketika berbenahnya terasa sering, aku terkesiap!. Bisa jadi ini yang disebut dalam literatur sebagai nesting instinct. Naluri perempuan hamil yang mendekati masa masa-masa melahirkan. Ya itulah, naluri insting keibuannya sudah mulai bekerja. Saya jadi ingat, saya pernah mempelajari di kuliah bagaimana induk burung menyiapkan sarang buat anaknya; bagaimana induk kucing kebingungan mencari tempat beranak saat mulai tiba.

Insting bersarang?
Ada fenomena umum terlihat pada wanita hamil yang melibatkan kebutuhan dan motivasi untuk mempersiapkan lingkungan bayi hanya beberapa hari sebelum kelahiran tiba. Seperti ada dorongan kuat untuk membereskan semua yang ada di depan matanya. Ini adalah tanda-tanda alamiah si ibu sudah siap menyambut kehadiran bayi yang telah lama dinantikan. Sebagaimana cara induk burung mempersiapkan sarang sebelum meletakkan telur-telurnya. Seperti induk burung yang tidak akan berhenti menyiapkan dan merapikan sarang bagi anak-anaknya.
Mengapa naluri ini hanya timbul pada ibu-ibu hamil? Sebenarnya naluri nesting ini merupakan julukan bagi naluri ibu yang menyiapkan segala sesuatu dan memastikannya lancar menjelang kelahiran bayi. Satu dari sekian banyak tanda kelahiran, yang biasanya muncul pada usia kehamilan 5 bulan. Tak jarang justru muncul pada saat akan muncul tanda-tanda kontraksi.
Apakah ini faktor psikologis atau dipicu oleh sesuatu yang bersifat fisik? Secara alamiah ini merupakan dorongan saat kehamilan akibat faktor biologis dan faktor hormonal (emosional). Sebuah dorongan untuk melakukan yang terbaik bagi bayinya. Instink ini terkait dengan adanya hubungan batin atau keterlibatan emosional antara ibu dan bayi dalam kandungan. Kehamilan merupakan masa dimana diiringi dengan perubahan hormonal yang mnenyebabkan ibu melakukan sesuatu yang dinilai tidak lazim.
Apalagi setelah masa penantian yang panjang, menginjak pada trimester ketiga si ibu semakin energik bersemangat untuk menyonsong kehadiran bayinya. Ibu akan menyiapkan apa saja agar kehadiran bayinya tanpa kendala. Selain expectasi social yang kadung menyuruh secara alami nesting insctinct ibu bekerja.
Pantesan, meski hamil ia kini lebih rajin. Asalkan hati-hati saja dengan lingkungan sekitar yang bisa menyebabkan penyakit yang bisa berakibat buruk bagi kehamilan. – Priyo SM, Maret 2002.